Salah satu keunggulan Politeknik Industri Logam Morowali adalah hubungan kerja sama yang erat dengan pelaku industri. Melalui program magang ini, mahasiswa PILM dipersiapkan untuk menjadi insan professional dan berkualitas dan siap mendorong kemajuan industri logam nasional.

Program magang industri menjadi mata kuliah wajib bagi mahasiswa. Untuk memantau kelancaran program magang, pihak kampus bersama manajemen perusahaan melakukan monitoring dan evaluasi (Monev) secara rutin. Monev ini dilakukan setiap tiga bulan. Sabtu (29/6) lalu, Pembantu Direktur II Agus Salim Opu memimpin langsung kegiatan Monev terhadap mahasiswa PILM yang melaksanakan program magang di Departemen Power Plant Indonesia Morowali Industrial Park.

Kegiatan ini dihadiri Superintendent Power Plan IMIP, Hilman Jaya, serta pembina magang dari PT. IMIP dan dosen pembimbing program magang industri.
Dalam Monev ini, mahasiswa menyampaikan capaian selama melaksanakan program magang industri yang telah memasuki bulan keempat.

Kegiatan Monev ini menjadi forum komunikasi antara pihak perusahaan, mahasiswa, serta dosen dalam memantau proses magang.
Lewat Monev ini, mahasiswa menyampaikan berbagai hal yang mereka alami selama proses magang. Mahasiswa memandang secara keseluruhan program magang berjalan baik. Namun, salah satu hal yang menjadi sorotan adalam kendala dalam berkomunikasi dengan mekanik yang berasal dari Tiongkok. Menurut mereka, menerjemahkan bahasa akademis dan istilah-istilah teknis dirasa cukup sulit.
Mahasiswa menyampaikan berbagai hal yang mereka alami selama proses magang. Mahasiswa memandang secara keseluruhan program magang berjalan baik. Namun, salah satu hal yang menjadi sorotan adalam kendala dalam berkomunikasi dengan mekanik yang berasal dari Tiongkok. Menurut mereka, menerjemahkan bahasa akademis dan istilah-istilah teknis dirasa cukup sulit.

Hal tersebut ditanggapi oleh Justiadi selaku Dosen Teknik Listrik dan Instalasi yang menjadi pembimbing magang industri. Menurutnya, komunikasi memang menjadi kendala yang cukup signifikan dalam proses belajar ketika magang. Karena itu, mahasiswa dituntut untuk proaktif, bertanya dan berkomunikasi secara kreatif. “Misalnya, menggunakan teknologi google translate atau menggunakan bahasa gambar, sehingga pihak mekanik dari luar negeri dapat memahami pertanyaan mahasiswa,” jelasnya.

Lebih lanjut, Pembantu DIrektur II Agus Salim Opu menekankan kepada seluruh mahasiswa agar memperhatikan keselamatan dalam proses kerja. Mahasiswa juga dipacu untuk bertanya dan mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya, serta mengenali alat dan proses kerja di perusahaan. Ia menekankan pentingnya memperhatikan segala sesuatu dengan detail. “Kalian harus rajin bertanya, mencatat, dan memperhatikan segala sesuatu dengan detail. Mahasiswa PILM ketika magang harus jadi problem solver, karena kalian memiliki kualifikasi akademis yang baik sebelum terjun ke lokasi magang,” paparnya.

Program magang industri dilaksanakan selama dua semester, tepatnya pada semester V dan VI. Selama menjalani program magang, mahasiswa mendapat pendampingan dari pihak manajemen di perusahaan. Dosen pembimbing kerja maang industri pun terlibat aktif dalam memberikan asistensi kepada mahasiswa. Melalui program magang ini, mahasiswa PILM dipersiapkan untuk menjadi insan professional dan berkualitas dan siap mendorong kemajuan industri logam nasional.
