Politeknik Industri Logam Morowali kedatangan tamu istimewa. Selasa (29/1) pagi, anggota Muslimat NU datang berkunjung. Rombongan yang juga terdiri dari akademisi ini tampak antusias melihat berbagai fasilitas dan kegiatan akademik di PILM. Kunjungan ini bertujuan melihat perkembangan kampus milik Kementerian Perindustrian yang digadang-gadang menjadi pionir pendidikan dan pusat inovasi pengolahan nikel nasional ini.
Pembantu Direktur beserta segenap staf PILM menyambut kedatangan rombongan yang berasal dari Makassar, Kalimantan, serta berbagai daerah di Pulau Jawa ini. Dalam sesi penyambutan, Pembantu DIrektur II, Agus Salim Opu, menyampaikan apresiasi atas kunjungan tersebut. Opu juga memaparkan informasi seputar sejarah pendirian, kondisi terkini, serta rencana strategis PILM di masa mendatang.
Mencetak Generasi Muda Profesional
Sebagai lembaga pendidikan berkonsep link and match dengan kawasan industri, metode pembelajaran di PILM berbasis pada kebutuhan industri. Konsep ini, menurut Opu, sejalan dengan tujuan didirikannya PILM. “Sesuai amanat undang-undang, sekolah vokasi di kawasan industri memang bertujuan mempersiapkan tenaga profesional dan berkualitas untuk menjawab tantangan industri logam nasional yang tumbuh pesat,” jelasnya.
Tiga program studi (prodi) di PILM pun merupakan wujud dari pelaksanaan konsep tersebut. Prodi Teknik Listrik dan Instalasi, Prodi Teknik Perawatan Mesin, serta Prodi Teknik Kimia Mineral dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan industri pengolahan logam nasional yang semakin berkembang.
Dari segi metode pembelajaran, Mahasiswa PILM juga dididik sesuai dengan kurikulum berbasis kebutuhan industri. Dari total enam semester, mahasiswa menjalani perkuliahan berbasis praktik, hingga program magang di Kawasan Industri Morowali selama dua semester. Nantinya, setelah lulus dan langsung menjalani ikatan dinas di Kawasan Industri Morowali, lulusan PILM ditargetkan menjadi SDM berkualitas yang dapat menopang industri logam nasional.
PILM Semakin Berkembang
Demi menjadi lembaga terdepan dalam pendidikan dan inovasi industri pengolahan logam nasional, berbagai fasilitas PILM terus dikembangkan. Saat ini, selain biaya SPP gratis mahasiswa juga mendapatkan fasilitas asrama. Berbagai peralatan praktikum hingga fasilitas di Pusat Workshop dan Inovasi PILM pun kian lengkap, dengan nilai melampaui 70,9 milyar rupiah. Berbagai fasilitas ini masih akan terus dikembangkan. Terlebih, Menteri Perindustrian berencana mengembangkan PILM hinga tiga kali lebih besar dari kapasitas saat ini.
Perkembangan PILM yang kian pesat ini mendapat apresiasi dari para pengurus Muslimat NU. Salah satunya dari DR. Nurjannah Abna, Mantan Rektor Univrsitas Muslim Indonesia, Makassar. Dewan Pakar Muslimat NU ini menilai, pendidikan yang diterapkan PILM sangat ideal bagi perkembangan bangsa kedepan. Menurutnya, pendidikan yang berkualitas akan sangat berguna bagi kepentingan bangsa Indonesia kedepan, terutama di tengah pesatnya perkembangan industri. ***